Ini contoh teks berjalan. Isi dengan tulisan yang menampilkan suatu ciri atau kegiatan penting di desa anda.

Artikel

Meningkatkan Kemudahan, Pemerintah Desa Gelar Sosialisasi Transaksi Digital untuk Warga

14 November 2025  Administrator  3 Kali Dibaca  Berita Desa

Dalam semangat menyambut era digitalisasi yang terus berkembang, Pemerintah Desa menunjukkan komitmennya untuk tidak tertinggal. Sebuah langkah konkret telah diambil dengan menyelenggarakan acara “Sosialisasi Transaksi Digital dan Keuangan Inklusif” yang bertempat di balai desa. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai kalangan, mulai dari pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), para pemuda, hingga ibu rumah tangga yang menunjukkan antusiasme tinggi.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu lalu ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa, Bapak Hartono Santoso. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi untuk kemajuan desa. “Kita tidak boleh takut dengan perubahan, justru kita harus memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Pembayaran digital bukan lagi hal yang asing di kota besar, dan sudah saatnya desa kita juga ikut merasakan kemudahannya,” ujar beliau dengan penuh semangat.

Sebagai narasumber utama, acara ini menghadirkan Bapak Anggoro Dwi Putra, seorang praktisi keuangan digital dari bank daerah setempat. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan mudah dipahami, beliau berhasil mengupas tuntas seluk-beluk transaksi digital. Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga sangat praktis dan relevan dengan kebutuhan warga desa, menghilangkan kesan bahwa teknologi itu rumit dan sulit dijangkau.

“Bapak dan Ibu sekalian, bayangkan saja dompet kita sekarang bisa pindah ke dalam ponsel,” jelas Bapak Anggoro memulai sesinya. Ia memperkenalkan berbagai platform pembayaran non-tunai, seperti e-wallet (dompet digital) dan mobile banking. Namun, fokus utama sosialisasi ini adalah pada pengenalan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dijelaskan bahwa dengan QRIS, satu kode QR sudah cukup untuk menerima pembayaran dari berbagai aplikasi, membuatnya sangat efisien bagi para pedagang dan pembeli.

Tidak hanya penjelasan, sesi demonstrasi langsung menjadi puncak acara yang paling menarik perhatian. Sebuah simulasi warung kecil didirikan di depan panggung, lengkap dengan kode QRIS. Warga diajak untuk langsung mencoba melakukan transaksi. Beberapa pemuda yang telah memiliki aplikasi dompet digital di ponsel mereka langsung mempraktikkan cara memindai dan membayar. Suasana menjadi riuh dengan tepuk tangan saat transaksi pertama berhasil dilakukan hanya dalam hitungan detik.

Lalu, mengapa peralihan ke transaksi digital ini menjadi begitu penting bagi desa? Narasumber memaparkan beberapa keuntungan utama yang sangat nyata, di antaranya:

  • Lebih Aman: Mengurangi risiko menyimpan banyak uang tunai di warung atau di rumah, serta menghindari peredaran uang palsu yang merugikan. Semua transaksi tercatat secara digital, sehingga lebih aman dan transparan.
  • Lebih Praktis dan Cepat: Proses jual beli menjadi lebih efisien. Penjual tidak perlu pusing mencari uang kembalian, dan pembeli cukup memindai kode QR. Hal ini menghemat waktu bagi kedua belah pihak.
  • Pencatatan Keuangan Otomatis: Bagi pemilik UMKM, setiap pemasukan melalui QRIS akan tercatat secara otomatis. Ini sangat membantu dalam mengelola keuangan usaha, memantau arus kas, dan membuat perencanaan bisnis yang lebih baik.
  • Meningkatkan Potensi Ekonomi: Memudahkan wisatawan atau pengunjung dari luar desa untuk berbelanja tanpa harus khawatir membawa uang tunai. Hal ini dapat meningkatkan omzet para pelaku usaha lokal, mulai dari penjual makanan hingga pengelola wisata desa.

Sesi tanya jawab pun berlangsung sangat interaktif. Warga aktif bertanya mengenai keamanan data pribadi, cara mengisi saldo dompet digital, hingga solusi bagi mereka yang belum memiliki ponsel pintar. Semua pertanyaan dijawab dengan sabar dan tuntas, berhasil menepis keraguan yang ada. “Awalnya saya kira ribet dan takut salah. Tapi setelah melihat langsung dan dijelaskan, ternyata gampang sekali. Saya jadi tertarik untuk memasang QRIS di warung kelontong saya,” ungkap Ibu Lastri, salah seorang peserta.

Acara ditutup dengan penuh optimisme. Pemerintah Desa berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada warga dan para pelaku UMKM yang ingin mulai beralih ke sistem pembayaran digital. Ini bukanlah akhir, melainkan sebuah awal dari perjalanan desa menuju ekosistem ekonomi yang lebih modern, inklusif, dan mandiri. Sebuah langkah maju untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat di pelosok desa.

Perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Diharapkan setelah sosialisasi ini, warga dapat mulai mencoba dan membiasakan diri bertransaksi secara digital, dimulai dari lingkungan terdekat. Mari bersama-sama mendukung warung tetangga yang telah menyediakan pembayaran QRIS. Dengan sinergi antara pemerintah desa, pelaku usaha, dan seluruh masyarakat, kita dapat mewujudkan desa yang maju, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal teknologi.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image